Jakarta
- Badan Nasional Penempatan dan Perlinduangan Tenaga Kerja Indonesia
(BNP2TKI) selama periode 1 Januari sampai 11 Desember 2013 menerima
sebanyak 4.180 pengaduan kasus dan permasalahan dari TKI dan keluarga
TKI.
Dari
jumlah tersebut terdapat 43 item kasus atau masalah TKI yang telah
dipilah, dan 10 item kasus di antaranya yang jumlahnya terbanyak –
seperti TKI ingin dipulangkan, gaji tak dibayar, putus hubungan
komunikasi, meninggal dunia di negara tujuan, pekerjaan tidak sesuai
perjanjian kerja, sakit atau rawat inap, PHK sepihak, tidak berdokumen,
tindak kekerasan dari majikan, dan gagal berangkat. Sedangkan 33 item
kasus lainnya, jumlah pengaduannya tertinggi 86 pengadu dan terendah 1
pengadu.
Demikian
keterangan Koordinator Crisis Center BNP2TKI Henry Prayitno, Rabu
(11/12/2013). Menurutnya, 10 item kasus TKI terbanyak itu totalnya
sebanyak 3.407 pengadu yang meliputi TKI ingin dipulangkan 980 pengadu,
gaji tak dibayar 638, putus hubungan komunikasi 496, meninggal dunia di
negara tujuan 338, pekerjaan tidak sesuai perjanjian kerja 298, sakit
atau rawat inap 187, PHK sepihak 144, tidak berdokumen 117, tindak
kekerasan dari majikan 116, dan gagal berangkat 93 – selengkapnya bisa
dilihat dalam tabel di bawah. Sedangkan 33 item kasus lain yang
pengaduannya tertinggi 86 pengadu dan terendah 1 pengadu, totalnya
sebanyak 773 pengadu.
Henry
menjelaskan, sebanyak 4.180 pengaduan dengan 43 item kasus maupun
permasalahan TKI itu yang sudah diselesaikan sebanyak 1.734 pengaduan.
Sedangkan 2.446 pengaduan masih didalam proses penanganan. “Tingginya
pengaduan masalah TKI yang masih dalam proses ditangani Crisis Center
ini dikarenakan didalam penanganannya melibatkan instansi terkait
lainnya, seperti Kementerian Luar Negeri, Perwakilan RI di luar negeri,
PPTKIS yang menempatkan TKI, berikut perusahaan jasa Asuransi TKI,”
paparnya.
Ia mengaku, inginya setiap pengaduan yang ditangani Crisis Center BNP2TKI dapat diselesaikan dengan cepat. Namun karena melibatkan instansi terkait lain, mau tidak mau ya harus menunggu. Dan untuk ini, lanjut Henry, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait lain tersebut. “Bahkan permasalahan TKI yang terkait dengan PPTKIS, tidak segan-segan dilakukan tindakan ‘tunda layanan’ terhadap PPTKIS yang sampai tiga kali pemanggilan tidak mau datang,” jelasnya.
Ia mengaku, inginya setiap pengaduan yang ditangani Crisis Center BNP2TKI dapat diselesaikan dengan cepat. Namun karena melibatkan instansi terkait lain, mau tidak mau ya harus menunggu. Dan untuk ini, lanjut Henry, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait lain tersebut. “Bahkan permasalahan TKI yang terkait dengan PPTKIS, tidak segan-segan dilakukan tindakan ‘tunda layanan’ terhadap PPTKIS yang sampai tiga kali pemanggilan tidak mau datang,” jelasnya.
Tabel Pengaduan 10 Kasus/Masalah TKI Terbanyak Periode 1 Januari – 11 Desember 2013
No.
|
Kasus / Masalah
|
Jumlah Pengadu
|
Proses
|
Selesai
|
1.
|
TKI Ingin Dipulangkan
|
980
|
676
|
304
|
2.
|
Gaji Tidak Dibayar
|
638
|
405
|
233
|
3.
|
Putus Hubungan Komunikasi
|
496
|
355
|
141
|
4.
|
Meninggal Dunia di Negara Tujuan
|
338
|
133
|
205
|
5.
|
Pekerjaan tidak sesuai Perjanjian Kerja
|
298
|
159
|
139
|
6.
|
TKI Sakit / Rawat Inap
|
187
|
98
|
89
|
7.
|
PHK Sepihak
|
144
|
74
|
70
|
8.
|
TKI tidak Berdokumen
|
117
|
27
|
90
|
9.
|
Tindak Kekerasan dari Majikan
|
116
|
53
|
63
|
10.
|
TKI Gagal Berangkat
|
93
|
34
|
59
|
J u m l a h
|
3.407
|
2.014
|
1.393
|
Sumber : Crisis Center BNP2TKI 2013
Meninggal di 18 Negara
Henry mengatakan, dalam sepanjang 2013 sampai 11 Desember terdapat 338 kasus TKI meninggal di 18 negara tujuan. Jumlah TKI meninggal terbanyak di Malaysia 134 orang, Arab Saudi 101 orang, dan Taiwan 39 orang.
Henry mengatakan, dalam sepanjang 2013 sampai 11 Desember terdapat 338 kasus TKI meninggal di 18 negara tujuan. Jumlah TKI meninggal terbanyak di Malaysia 134 orang, Arab Saudi 101 orang, dan Taiwan 39 orang.
Lalu,
TKI yang meninggal di Hong Kong sebanyak 15 orang, Uni Emirat Arab 8
orang, Kuwait 6 orang, dan Oman 5 orang. Kemudian TKI yang meninggal di
Yordania, Suriah, dan Korea Selatan masing-masing 4 orang. TKI meninggal
di Singapura 3 orang, serta di Bahrain, Brunei Darussalam, dan Papua
New Guinea masing-masing 2 orang. Sedangkan TKI meninggal di Qatar,
Samoa, India, dan Guyana masing-masing 1 orang. Berikut terdapat 5 TKI
meninggal lainnya yang tidak diketahui negara tujuannya.
Henry
menjelaskan, kelima TKI meninggal yang tidak diketahui negara tujuannya
itu adalah Sumiati bt Muhammad Amin Jamal pengaduan dari Konsorsium
Asuransi Proteksi. Ai Erma bt Apudin Engkeu pengaduan dari Kementerian
Luar Negeri (Kemenlu) RI. Rosikah TKI asal Desa Cibitung RT 01/RW 01
Kecamatan Segaranten, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pengaduan dari PT
Boughsan Labrindo. Fajar Riani TKI asal RT 01/RW 01 Desa Kemiri Gede,
Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, pengaduan dari PT
Pesona Sumber Rezeki. Dan, Aswati bt Lakade Pasule pengaduan dari Loka
Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (LP3TKI) Palu. (Imam)
Sumber Berita: www.edisinews.com
http://edisinews.com/berita-bnp2tki-terima-4180-pengaduan-kasus-tki.html#ixzz2nC9867le
0 comments:
Post a Comment