Cerita TKI ; Perselingkuhan Suamiku "Ibarat Buang Kucing Dapat Anjing"

Gambar Ilustrasi Dok.Metrojambi.com

Setelah 2 tahun aku bekerja Di Makkah membuat bustan, kursi, korden, tas dan lain-lain. Aku mendapatkan kesempatan untuk Calling  Visa Suamiku. Aku  kirim uang Ke Suamiku untuk  belajar nyopir dan ongkos  menyusulku.  Suamiku kerja  Di jeddah dan lain kafil (majikan) denganku.

Setelah habis kontrak, kami pulang ke Indonesia. Tak lama kami dikampung halaman, Ujian berat datang menimpa keluarga kami. Anakku semata wayang sakit parah. Yaitu komplikasi antara bronkitis, types dan demam berdarah. Perutnya membesar dan mukanya pucat sekali. Sungguh tak tega aku melihatnya. Segala obat aku beli untuk kesembuhan anakku.

Setelah melalui perjuangan panjang, Alhamdulilah usahaku membuahkan hasil. Do'aku dikabulkan oleh Sang Maha Kuasa. Anakku bisa disembuhkan. Sebagai konskuensi, Uang hasil kami merantau berdua Di Saudi habis terkuras untuk biaya kesembuhan anakku.

Ahirnya kami berangkat lagi ke Saudi. Dengan terpaksa anakku yang masih berumur 5 tahun aku tinggalkan dan diasuh oleh neneknya di kampong halaman. Sungguh kejamnya diriku yang selalu meninggalkan anakku. Tak memberikan belaian kasih sayang secara langsung dan keteladanan kepadanya.

Aku berangkat tahun 2006. Setelah 3 bulan suamiku ngajak kabur ke Jeddah. Bukannya keadaan makin membaik malah makin memburuk. Suamiku menganggur. Aku yang kerja untuk kebutuhan makan, bayar sewa rumah kontrakan dan lain-lain.

Kesibukanku bekerja membuat aku jarang bertemu dengan suamiku. Tanpa sepengetahuanku ternyata dia selingkuh dan menghianatiku. Dia kumpul kebo dengan wanita lain. Aku gedor pintu dan kulihat dengan mata kepalaku sendiri, dia sedang tidur bareng dengan  wanita itu. Sebagai seorang wanita, aku hanya bisa menangis sejadi-jadinya.

Hari itu juga tepatnya tanggal 3 bulan 3 dan hari ketiga (tsalasa/selasa) aku minta cerai. Di hadapan banyak saksi, suamiku telpon ibuku dan menceraikanku. Ibuku langsung sakit seketika itu.

Belum sampai dinikahi, ternyata wanita itu sudah hamil 2 bulan. Kehamilannya bukan dari suamiku melainkan dari laki-laki lain sebelumnya. Itulah resiko yang harus dihadapi atas perbuatannya menghianati  ketulusan cinta seorang istri. Ibaratnya "buang kucing dapat anjing".

Hari berlalu, suamiku telah menjadi mantan. Aku mendapatkan kabar bahwa "ketika mantan suamiku mencari Kontrakan dengan Istri barunya, dia ribut dengan orang berkebangsaan pakistan hingga urusan sampai ke polisi yang mengakibatkan mantan suamiku mendapat hukuman cambuk. Hingga ahirnya di deportasi dan pulang bawa bayi bukannya bawa rezki".

Subhanallah…  Berikanlah hamba kekuatan Ya Allah..

Aku harus sabar dan berjuang demi anakku.  Sekarang aku sudah melupakannya. Semoga kisahku ini bisa menjadi pelajaran untuk kita semua.

*Kisah ini adalah kiriman Pembaca TKI Belajar berkarya yang tidak mau disebutkan identitasnya. Dan di edit oleh admin.