BATAM - Kepala Badan
Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI),
Jumhur Hidayat, menyatakan aplikasi sistem online BNP2TKI kini telah
terkoneksi ke 438 kantor dinas tenaga kerja kabupaten/kota di seluruh
Indonesia.
Menurut Jumhur, dengan terkoneksinya
sistem pelayanan ke sejumlah daerah, maka saat ini tidak heran 3.000 TKI
yang mengurus dokumen, mampu terlayani setiap hari. Apalagi sistem ini
juga mampu menghubungkan seluruh stakeholder terkait di bidang pelayanan
TKI.
"Jadi koneksitas ini telah meningkatkan
pelayanan penempatan, perlindungan TKI, dan keterlibatan daerah terkadap
warganya yang bekerja di luar negeri," katanya di sela-sela Rapat Kerja
Teknis BNP2TKI di Batam, Sabtu (7/12).
Meski dinilai telah terjadi perkembangan
yang signifikan, namun capaian yang ada menurut Jumhur, perlu terus
ditingkatkan. Agar semua TKI benar-benar terlayani dengan baik. Bukan
seperti selama ini sebelum adanya sistem online, daerah bahkan tidak
mengetahui keberadaan warganya yang bekerja di luar negeri.
"Jadi reformasi pelayanan BNP2TKI telah meningkatkan apresiasi daerah terhadap program-program BNP2TKI," katanya.
Lewat reformasi pelayanan, penempatan
TKI ke Korea saat ini menurut Jumhur, juga telah dilakukan melalui
skema penempatan antar pemerintah. Hasilnya, jumlah angka penempatan TKI
di Korea saat ini jauh lebih tinggi dari 14 negara lain.
"Hingga akhir November data penempatan TKI ke Korea sudah 8.655 orang," ujarnya dalam surat elektronik yang diterima.
Di bidang perlindungan, BNP2TKI menurut
Jumhur, juga telah membuka Crisis Center yang beroperasi 24 jam sehari.
Program ini dikembangkan untuk melayani pengaduan masyarakat secara
gratis dan untuk mempercepat terbukanya akses keadilan.
BNP2TKI menggelar Rakernis bertempat di
Panorama Regency Hotel, Batam, selama 3 hari sejak Jumat (6/12) hingga
Minggu (8/12). Menurut Jumhur, Rakernis bertujuan meningkatkan kualitas
pelayanan di setiap tahapan proses penempatan dan perlindungan TKI.(gir/jpnn)
0 comments:
Post a Comment