sumber ilustrasi: lensaindonesia.com |
Barangkali meninggalnya Mainah binti Daan, buruh migran Cirebon ini bisa menjadi catatan tersendiri bagi lembaga pemerintah. Tak ada koordinasi yang baik antar lembaga yang mengurus kepulangan jenazah buruh migran. Jenazah Mainah yang tiba di bandara tidak satupun diketahui oleh instansi pemerintah yang mengurusi pemulangan jenazah TKI.
Keluarga Mainah mendapat kabar bahwa jenazah Mainah akan tiba senin (30/12) pukul 14.00 WIB dengan maskapai Saudi Airline. Tetapi yang membuat kami heran, pihak Kementerian Luar Negeri dan BNP2TKI tidak tau sama sekali perihal kedatangan jenazah pada hari tersebut.
Castra perwakilan SBMI Cirebon mengkonfirmasi pada Kemlu ihwal kedatangan jenazah. Pihak Kemlu malah menyangkal dan tidak membenarkan bahwa jenazah yang datang hari itu bukan jenazah Mainah. Padahal keluarga korban di lokasi kedatangan sudah memastikan bahwa yang tiba adalah jenazah Mainah binti Daan.
Bahkan ketika Endang dari Ikatan Pekerja Indonesia (IPI) menghubungi Budiman dan Yusri Albima dari BNP2TKI, mereka baru mengetahui jika ada jenazah datang dari Arab Saudi. Pun demikian dengan Disnakertrans Cirebon yang tidak tahu jika ada salah satu buruh migrannya yang meninggal, Padahal Mainah adalah TKI berdokumen dan memiliki KTKLN yang masih berlaku. Tapi kenapa tidak terdata sama sekali?
Ketika saya mengurus persyaratan mulai dari surat jalan dan berkas lainnya barulah datang petugas BNP2TKI bernama Latif yang ditugaskan di terminal 4 Selapajang. Kami sangat kecewa sekali dengan kinerja pemerintah terkait buruknya koordinasi ini. Kabar terakhir yang kami dapat dari keluarga Mainah, Senin pukul 22.00 WIB jenazah tiba di kampung halaman dan disambut oleh P4TKI serta Disnakertrans Kabupaten Cirebon. Dan anehnya menurut Castra-SBMI Cirebon, mereka malah membahas soal Asuransi di dalam suasana berduka.
By Haryanto
Pusat Sumber Daya Buruh Migran
0 comments:
Post a Comment