ORANG tua biasanya
jengkel dan marah saat anak-anaknya sulit untuk dikendalikan. Banyak
orang tua dengan temperamen yang lebih terkontrol dan bisa menyelesaikan
perselisihan dengan anak tanpa harus menaikkan suaranya. Namun, banyak
pula orang tua lainnya justru merasa hal tersebut mustahil, sehingga
membentak anak.
Meski demikian, orang tua sebaiknya
menahan diri untuk tidak berteriak pada anak jika tidak ingin membuat
mereka sakit hati. Sebab, meneriaki anak rupanya juga bisa membuatnya
kecewa, bahkan apa yang mereka rasakan sama seperti seakan-akan mendapat
pukulan.
Menurut sebuah studi yang dilakukan di
Dubai, India, serta di University of Pittsburg dan University of
Michigan, Amerika Serikat, berteriak jauh lebih berbahaya daripada yang
selama ini mungkin dipikirkan oleh para orang tua. Kebiasaan ini memberi
pengaruh pada psikologis anak dan juga mempengaruhi hubungan antara
orang tua dan anak.
"Meskipun mungkin tidak meninggalkan
bekas luka fisik, penelitian jelas menunjukkan bahwa pelecehan emosional
dan verbal, dalam hal ini berteriak, turut merusak psikologis anak sama
seperti kekerasan fisik. Anak-anak yang mengalami pelecehan emosional
semacam ini cenderung menarik diri karena takut," kata psikolog klinis
di kidsFIRST Medical Center, Dubai, Dr. Amy Bailey, seperti dikutip
laman Empowher, Senin (21/4).
Dr. Deema Sihweil, psikolog klinis di
Human Relations Institute & Clinics, Dubai, mengatakan bahwa
anak-anak mempersepsikan teriakan orang tua sebagai ancaman terhadap
keamanan, keselamatan dan keyakinan dirinya. Faktanya, adrenalin
mengalir dalam tubuh anak saat merasa takut, sehingga membatasi
kemampuan berpikir pada anak.
Karenanya ketika menaikkan suara di
depan anak, pastikan tidak merendahkan harga diri atau menghina si buah
hati. Baru saat tenang berilah penjelasan ke anak mengapa orang tua
marah.
Yang pasti, anak perlu tahu mengapa
orang tua menaikkan nada bicaranya. Orang tua juga perlu membuat mereka
menebus kesalahannya, dengan begitu mereka akan belajar mengakui
kesalahan.(fny/jpnn)
0 comments:
Post a Comment