Ku terpaku mendengar cerita temanku, sekian lama selalu berpisah dengan keluarga.sudah 22 tahun menjadi TKI di empat negara. pertama Taiwan, Brunei, Malaysia dan sekarang sudah 2 tahun Di Saudi.

Ketika aku nyeletuk, wah udah jadi orang kaya nih dikampung?  "yah Alhamdulillah, tapi aku jenuh dan gak bersemangat. anak pada gk bener..! salah saya sendiri sih!, saya kasih materi dan materi tetapi tidak pernah kuberi  perhatian dan keteladanan". ucapnya disela-sela beliau sambil bekerja.

Aku jadi terharu mendengar ceritanya, bagaimana kalau itu terjadi dengan diriku. aku juga sudah tiga tahunan jadi TKI. padahal beliau termasuk orang yang berpendidikan. lulusan SPG waktu itu. Beliau pernah mengajar setahun sebelum ke Taiwan, karena hasilnya mencukupi kebutuhannya ahirnya pergi menjadi TKI.

Beliau merasa minder bila bertemu teman2nya dikampung, karena rata2 sudah pd jadi guru yg disegani di kampung. Hal itulah salah satu penyebab beliau tidak kerasan ketika berlama-lama dikampung. padahal dirumahnya sendiri.

Kita semua termasuk saya pasti bertanya, sekian tahun mestinya sudah punya modal yg cukup dong buat hidup dikampung halaman? Beliau pernah buka shoroom jual-beli motor second dengan temannya, tetapi hasilnya tidak seberapa katanya. Modalnya ditarik, dan shooroom yg dikelola oleh temannya itu masih buka sampai sekarang.

Pernah juga buka warung makan, dg interior yg bagus dan berlantai dua. tetapi justru orang2 kampung enggan untuk mampir, yg ahirnya tutup. ketika kutanya beliau enggan bercerita secara detail, hanya bilang "banyak faktor pokoknya".

Setelah semua berlalu, beliau pernah mendapat nasehat dari temannya, "mestinya kalau bikin rumah jangan terlalu gede, mendingan buat beli tanah/ kebun yg bisa menghasilkan dan harga jual pasti naik".

Dari situ aku menyimpulkan mestinya para TKI kalau mempunyai uang jangan seluruhnya dihabiskan untuk kebutuhan konsumsi tetapi mesti banyak di investasi.sedangkan investasi yg mudah dan enggak ada ruginya adalah beli tanah/sawah/pekarangan.

Aku sendiri kurang mengerti tentang hal ini karena pada kenyataannya aku sendiri masih menjadi TKI. berapa ribu atau bahkan juta orang yang akan meninggalkan kampung halamannya jika setiap tahun jumlah TKI selalu bertambah sedangkan TKI yang lama tetap menjadi #TKI abadi?

Maaf ya pak, aku hanya bisa do'akan semoga sekarang ini terahir menjadi TKI. selanjutnya bisa hidup berkecukupan di kampung halaman. dan sejahtera bersama keluarga menikmati hari tua. mas @Karmanmove bilang, surganya seorang suami adalah bisa bahagia bersama anak istri. (Ngumpul)

Mohon do'anya agar kita semua para TKI bisa menemukan dan mengembangkan potensi diri, agar tidak menjadi #TKIabadi . bisa berkarya dan menghasilkan uang di negeri sendiri. Aamiin...! Alfatihah...

By Bang Tono
http://bangtonooo.blogspot.com/2013/05/tki-abadi.html

0 comments:

Post a Comment