Bila anda menerima informasi berseliweran terutama yang menyangkut kematian seseorang, harap lakukan cek dan recek (Tabaayun dan Tadqiq) akan kebenaranya. Kami sangat menghargai semangat teman-teman semua untuk selalu mencari dan berbagi kabar. Sebab, bila berita itu benar adanya, insya Allah akan sangat bermanfaat bagi yang menerimanya dan berpahala bagi yang membaginya. Sebaiknya, bila ternyata yang disebar itu adalah isu kosong alias berita bohong, maka itu sama saja dengan menebar dosa di mana-mana. Yakinlah bahwa berdusta itu tidak dibenarkan dalam agama manapun. Terlebih-lebih agama kita yang sangat menjungjung tinggi nilai KEJUJURAN.

Belangan ini ramai diberitakan melalui jejaring sosial dan media massa Tanah Air tentang saudari kita yang berada di ambar (kamar tahanan) هـ no. 20 yang konon diberitakan telah meninggal. Isu ini sempat menghebohkan dan meyulut reaksi dari berbagai pihak, tak terkecuali sejumlah grup jejaring sosial pemerhati WNI/TKI di Arab Saudi. Tak ketinggalan pula sekaliber anggota DPR-RI pun ikut berkomentar dan menanggapi keras “peristiwa kematian” yang dilansir sejumlah media massa, salah satunya portal Metrotvnews.com dan detik.com. Sangat wajar kalau isu yang diprotes itu benar, kalau tidak????!!!

PEPESAN KOSONG ITU TERLANJUR BERTEBARAN KEMANA-MANA

Sejak isu ini ramai dipergunjingkan diberbagai media, petugas di Tarhil Shumaisy sibuk memeriksa seluruh ambar perempuan untuk mengecek kebenaran berita itu: ADAKAH MEMANG WNIO YANG MENINGGAL?

“ANA GULTALLAK KAM MARRAH. MAAFI ANDUNESIAH ILLI MAATAT BI HADIKAL ISM. LAU FII, ANA AKIID AKHBARAK (saya sudah bilang berkali-kali kepada kalian, tidak ada yang meninggal dengan nama itu. Kalau ada, pasti kalian kami hubungi),” tegas petugas Tarhil Bagian Kematian di ujung telepon dengan nada kesal. Mungkin karena terlalu sering mereka dihubungi KJRI sehingga agak tersinggung karena mungkin disangka bohong.

TERNYATA Adijah kini tengah dirawat di Rumahsakit THAGER yang terletak di daerah Ameer Fawaz berjarak sekitar 15 km dari Kantor KJRI Jeddah ke arah Mekkah. Ia dilarikan ke RS karena menderita gangguan pernafasan.

Apa lacur, pepesan kosong itu kini telah berseliweran kemana-mana. Tidak sedikin yang termakan kebohongan ini. Buktinya beritanya telah dinukil oleh sejumlah media seperti metrotvnews.com
http://www.metrotvnews.com/metronews/read/2014/01/16/6/208057/Pemerintah-Didesak-Tuntaskan-TKI-Overstay-di-Arab-Saudi

dan, detikNews
http://news.detik.com/read/2014/01/16/145048/2469012/103/2/sby-dan-siti-khodijah

Terlihat tempo hari saat suami korban berita bohong berkunjung ke KJRI Jeddah untuk memastikan kebenaran kabar itu, ia spontan disalami oleh sejumlah teman-teman untuk menyampaikan belasungkawa. Bisa dibayangkan kala itu perasaan sang suami. Segala macam perasaan bergemuruh dalam batinnya: sedih, bingung, menyesal, merasa bersalah karena telah membiarkan istri tercintanya “berpisah selamanya” tanpa kehadiran dia di sisinya.

Mungkin saja baliau juga telah terlanjur menyampaikan ‘kabar duka’ itu kepada sanak familinya di kampung halamannya sana. Mungkin saja tumpahan air mata mereka tidak terbendung lagi saat menerima pepesan kosong itu. Mungkin saja sebagian masyarakat telah berburuk sangka (suudz dzon) kepada pihak-pihak yang tidak bersalah. Mungkin mereka terlanjur melampiaskan kekesalan mereka dengan caranya sendiri-sendiri: menghujat, mencaci, menyumpahi, dsb. WALLAHU A’LAM BISSHAWAB.

Kalau penyebar berita palsu ini hanya menyampaikan kepada seorang, mungkin saja Allah SWT mengampuninya jika ia segera ber-istigfar kepadaNYA dan memohon maaf kepada orang yang dibohongi itu. Bayangkan kalau jutaan manusia telah ia bohongi. Bagaimanakah cara ia akan memohon maaf?

Ingatlah sekecil apapun perbuatan dosa yang dilakukan anak manusia, ia harus mempertanggungjawabkannya kelak di YAUMUL HISAB (Hari Perhitungan). Saat semua unsur diri kita menjadi saksi atas perbuatan kita. Saat semua rahasia terbaca gamblang dan tak teringkari. Saat ia harus menerima siksaan yang amat dahsyat, buah perbuatan dosa-dosanya selama di dunia.

Yakinlah, setiap kabar bermanfaat yang kita sebarkan bila itu dilakukan dengan hati yang tulus dan ikhlas, serta diniatkan ibadah, insya Allah keberkahan, bertambahkanya kebaikan dan kebahagian akan mengalir ke dalam kehidupan kita. Sebaliknya, bila hal itu kita lakukan karena motif lain, maka malapetaka yang akan kita terima.

SIAPA itu KHOTIJAH BINTI HOSEN ATAU SITI KHODIJAH BINTI SANGIDIN DAN KHOTIJAH BINTI HOSEN?

Sesuai data yang tertera pada dokumen SPLPnya (XD 673574), ia bernama lengkap SITI ADIJAH BT SAGIDIN DURJANA, kelahiran 23 Oktober 1983 dan beralamat di MERDEKA MENGGER ASTANA LANGGAR, CIREBON JAWA BARAT. Ia mempunyai balita bernama RAIHAN ALFARIZQI BN TAUFIK, lahir 29 Agustus 2013 di Jeddah. Suaminya bernama Taufik, seperti yang dituturkannya sendiri kepada petugas saat mengunjungi KJRI Jeddah.

Tiga petugas KJRI Jeddah disebar ke sejumlah rumah sakit di Jeddah hingga pinggiran kota Jeddah untuk melacak keberadaan WNI perempuan yang diberitakan ‘meninggal’ itu. MAS’UL WAFIYAH (penanggung jawab kematian) di Tarhil Shumaisy juga berkali-kali di’ganggu’ oleh petugas KJRI untuk menanyakan seputar berita tersebut. Mereka menegaskan bahwa tidak ada orang Indonesia meninggal dengan nama itu.

Orang bijak bilang: KEJUJURAN SESUNGGUHNYA BUKAN TERLETAK DI MULUT TETAPI DI HATIMU. CUKUP RASAKAN DAN IKUTI, MAKA KEBAHAGIAAN DISANA AKAN MENANTI. Oleh sebab itu, berusahalah untuk selalu jujur dan benar meski menyakitkan. Kejujuran hanya melukai sejenak tapi kebohongan selamanya.

Kami telah mencoba menghubungi PENYEBAR BERITA TAK BERDASAR ini untuk dimintai konfirmasi. Tapi hingga tulisan ini kami naikkan, telepon genggamnya selalu ditutup. Menyedihkan memang ketika dia yang kami percaya berdusta, bukan karena ketidak-jujurannya, namun karena dia tak bisa lagi dipercaya. Kejadian tidak hanya kali ini saja.

Salah seorang filosof berkata, “Jika kejelekan – kejelekan adalah sebuah rumah, maka kebohongan adalah kuncinya.”

Sekian. Semoga bermanfaat.
Mohon maaf bila ada kata-kata atau pesan-pesan yang kurang berkenan.



Info Via Fauzy Chusny KJRI Jeddah

1 comments:

  1. Salam sejahterah untuk kita semua... perkenalkan nama saya ABDUL ROCHMAN Alamat. Desa sukowilangun Kec. Kalipare Kab. Malang. duluh kerja di taiwan sebagai TKI selama 3 thn, saya berterima kasih banyak kpd teman saya yg ada di singapura..! Berkat postingan dia disalah satu webs yg saya baca, saya bisa kenal namanya MBAH DUIHANTORO guru spiritual pesugihan uang gaip dan nomor togel 4D/6D... pikir-pikir kurang lebih 2 thn kerja jd TKI di taiwan hanya jeritan batin dan tetes air mata ini selalu mengharap tapi tdk ada hasil sama sekali, mana lagi dapat majikan galak. Salah sedikit kena marah lagi,, tiap bulan dapat gaji hanya separoh saja. Itupun tidak cukup untuk biaya keluarga di kampung, tp saya beranikan diri tlp nomor MBAH DUIHANTORO di nomor 0852 9846 3149. Untuk minta bantuannya melalui DANA GHAIP nya. Syukur alhamdulillah benar-benar terbukti sekarang. Terima kasih ya allah atas semua rejeki mu ini, saya sudah bisa pulang ke kampung halaman buka usaha skrg. Jika teman minat butuh bantuan MBAH DUIHANTORO silahkan hubungi sekarang demi alloh ini.

    ReplyDelete