Anggota DPR Saweran untuk Selamatkan TKW Satinah
Seorang TKW bernama Satinah divonis mati di Saudi Arabia karena membunuh dan mengambil uang majikannya. Pemerintah Indonesia diharuskan membayar diyat (tebusan) sebesar Rp 21 miliar untuk membebaskan Satinah sebelum tanggal 3 April 2014.

Wakil Ketua DPR RI Pramono Anung telah membicarakan masalah ini kepada pemerintah. Namun pemerintah tidak memiliki anggaran untuk itu.

"Karena ada hukuman terhadap Satinah dan kita disuruh bayar Rp 21 miliar maka teman-teman migrant care berinisiatif bergotong royong mengumpulkan dana untuk saudari Satinah. Jangan dilihat jumlah nyawanya, tapi ini untuk Indonesia," ujar Pramono di kantornya, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2014).

Memang permasalahan TKI dan TKW seringkali terkesan kurang mendapat perhatian. Menurut Pramono hal ini harus dihilangkan.

"Kita selalu tergagap-gagap kalau ada TKI mau dihukum kita tak beri perlindungan secara menyeluruh, jangan TKI dibutuhkan hanya kepentingan bisnis saja. Ini kan sebuah kenyataan di mana kita terlambat. Kita baru tergopoh-gopoh kalau ada yang mau dihukum pancung," tutur Pramono.

Pramono kemudian menyumbang dana sebesar Rp 10 juta dan dimasukan ke dalam kotak yang disediakan Migrant Care. Dilanjutkan kemudian sumbangan dari politisi PDIP yang merupakan anggota Komisi IX Rieke Diah Pitaloka.

"Jangan dilihat nominalnya , tapi saya harap masyarakat juga ikut gotong-royong," kata Pramono kemudian.


Baca Juga: Kisah SR, TKW yang Diperkosa Kemudian Dihukum Mati di Arab Saudi Anak TKW yang Dihukum Mati di Arab Saudi Minta Ibunya Dipulangkan Kisah Ati yang Dituduh Sihir oleh Majikan Hingga Vonis Mati di Arab Saudi

Sumber Berita KOMPAS


0 comments:

Post a Comment