Kuala Lumpur, Malaysia – Di tengah gencar razia pendatang asing tanpa izin (illegal migrant) yang digelar oleh Pemerintah Malaysia, Masyarakat Indonesia yang notabene sebagai tenaga kerja Indonesia menyelenggarakan kegiatan solidaritas sosial yaitu donor darah, Minggu (9/2/2014) di aula Sekolah Indonesia Kuala Lumpur. Mereka tergabung dalam Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur (PPI-UTKL) bekerjasama dengan Pusat Darah Negara (PDN) Malaysia.


Sekitar 200 orang masyarakat Indonesia ikut andil memeriahkan acara yang memilih tema “Selamatkan Jiwa, Sehatkan Raga” tersebut. Merespon program ini, belasan petugas dari PDN yang dikomandani oleh dokter Wong, dikerahkan untuk menyambut hasrat baik para pendonor.

Antuasias masyarakat Indonesia untuk membantu saudaranya di Malaysia melalui donor darah sangat tinggi. Bahkan masih banyak yang tidak berkesempatan mendonor karena waktunya terbatas. Dan yang pasti banyak sekali yang mendaftar tetapi terkendala regulasi yang mengharuskan calon pendonor membawa paspor asli atau copy permit yang ada cap legalitas perusahaan tempat mereka bekerja.


“Ini bentuk solidaritas sosial dan kontribusi nyata kami para pekerja Indonesia kepada masyarakat Malaysia sebagai negara serumpun,” jelas Ketua Pelaksana UT-KL Taufiq Hasyim Salengke dalam pidato sambutanya.


“Walaupun kecil, namun ini sudah membuktikan bahwa pekerja Indonesia yang bergabung dengan Universitas Terbuka bisa memperlihatkan bahwa pekerja Indonesia mempunyai tekad yang tinggi untuk merekat hubungan masyarakat kedua negara,” imbuhnya lagi.


Pada kesempatan yang sama, dalam pidato sambutan ketua panitia acara donor darah, Muhammad Asbulloh menyatakan bahwa acara donor darah merupakan acara rutin tahunan mahasiswa Indonesia Universitas Terbuka Pokjar Kuala Lumpur.


Hal senada juga diungkapkan dalam pidato sambutan Ketua PPI-UTKL yang diwakili oleh Muhammad Mahfudz Arifin. “Inilah wujud rasa kepedulian masyarakat Indonesia di Malaysia. Ujar Sekjen PPI yang akrab disapa Mahfudz Tejani.

Salah seorang petugas PDN juga mengakui bahwa acara donor darah ini terkesan unik dan meriah dengan live band . “Ini memang spesial,” gumamnya sambil memotret penyanyi di sela-sela tugasnya mendata para calon pendonor.


Grup band pekerja Indonesia di Malaysia, Raden Band dan Putro Sukowati Bandternyata bukan saja menghibur para tamu yang datang namun tak kalah pentingnya membuat terhiburnya tim PDN yang bertugas. Ada yang sambil menggerakkan jemari, mengetuk meja di depannya serta menghentakkan kaki mengikuti alunan musik yang dimainkan—bahkan ada yang ikut goyang walau ditempat mereka bertugas, sembari nyengir tersipu malu karena dilihat oleh pengunjung yang memadati ruang aula.


Acara berjalan hidup sekali dipandu oleh Rini Pratiwi yang dengan jeli menuntun setiap rentetan acara. Para panitia telah begadang semalaman menyiapkan door prize yang bisa menjadi oleh-oleh bagi pengunjung yang beruntung. Ada deklamasi puisi dari mahasiswa dan mahasiswi UT Pokjar Kuala Lumpur yang memberi warna lain serta kesan yang berbeda jika dibandingkan acara serupa di tempat lain.


Seorang mahasiswi UT jurusan Sastra Inggris, Emawati dalam tulisannya menggambarkan bahwa acara donor darah ini telah menggugah rasa solidaritas pekerja Indonesia di Malaysia sekaligus membuat beberapa masyarakat Malaysia ikut andil membantu kesiapan acara tersebut.


Tak heran kalau baik Emawati maupun panitia penyelenggara, mengakui bahwa semua ini menjadi sebuah kebanggan para mahasiswa UT Pokjar Kuala Lumpur karena ia merupakan bukti nyata bentuk kepedulian kita terhadap sesama manusia sekaligus mempererat hubungan antara masyarakat Indonesia dan Malaysia dan juga sesama masyarakat Indonesia di perantauan.

Banyak pihak yang mengulurkan bantuan untuk acara ini, baik masyarakat Indonesia mapun masyarakat Malaysia dalam kapasitas pribadi dan juga kelompok. Tentu harapan besar dari kita semua, masyarakat kedua negara tetap senantiasa bisa dirajut dalam tali persaudaraan dan kasih sayang, semoga.

Artikel ini bisa dibaca juga DISINI
 


1 comments: