JAKARTA - Masitoh (30), tenaga kerja Indonesia (TKI)
yang melahirkan bayi di atas bajaj, tak henti-hentinya mengucap sukur
kepada Tuhan.
Ditemui di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Ibnu
Sina, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, bayi perempuan yang digendong
Masitoh itu tampak sehat. Tangisannya begitu kencang. Bayi tersebut
merupakan anak pertama Masitoh dari pernikahan keduanya bersama seorang
warga Pakistan yang ia kenal saat dirinya menjadi TKI di Arab Saudi.
Sebelumnya,
Masitoh sudah memiliki seorang anak dari pernikahannya dengan suami
pertamanya. "Selama tiga tahun dulu saya bekerja di Arab Saudi. Pada
2011 saya pulang ke Sukabumi sekaligus menikah dengan suami saya yang
sekarang, Asyim (27). Setelah menikah, saya dibawa oleh suami saya ke
Pakistan," jelas Masitoh.
Di Pakistan, Masitoh tidak lagi bekerja.
Ia tinggal bersama ibu mertuanya,, sementara sang suami melanjutkan
kerja di Arab Saudi sebagai seorang sopir.
"Saat dikabarin sama
kakak saya bahwa ibu di rumah sakit, saya buru-buru pulang. Saya
dibelikan tiket kapal sama mertua saya. Sebenarnya mertua saya sudah
bilang, apa kamu kuat pulang ke Indonesia sendiri, sementara kondisimu
sedang hamil tua? Saya bilang, saya kuat. Dan mereka mengizinkan saya
untuk pulang," tutur Masitoh.
Hendak pulang ke kampungnya di
Warung Waru, Kecamatan Ciracap, Sukabumi, perempuan lulusan SMP itu
hanya berbekal Rp 1 juta. Uang itu sudah ia pergunakan untuk naik taksi,
ongkos bajaj dan biaya muka rumah sakit Rp 500 ribu. Sisanya,
rencananya akan dia pergunakan untuk pulang.
Masitoh mengaku sudah
memberitahukan kabar gembira kelahiran bayinya kepada suaminya di Arab
Saudi. "Saya sudah teltepon suami saya. Dia menanyakan kabar saya dan
bayi saya. Dia senang dapat bayi perempuan yang mirip dirinya," katanya.
Selain
itu, imbuh Masitoh, ia juga mengadu kepada sang suami bahwa beberapa
wartawan mendatanginya di rumah sakit. "Suami saya nanya, memangnya
kenapa ada wartawan? Saya bilang, karena saya melahirkan di bajaj dan
saya tidak punya uang, makanya mau dimasukin Koran. Dan suami saya
berjanji akan segera mengirimkan uang kepada saya," kata Masitoh.
Masitoh
menambahkan, suaminya berjanji akan datang menjenguk anaknya pada bulan
puasa tahun ini. "Dia sudah coba izin sama majikan, tapi tidak
diperbolehkan. Baru dapat izinnya di bulan puasa nanti," ungkap Masitoh.
Kemarin
sore Masitoh memaksa untuk pulang karena kuatir dengan kondisi
kesehatan ibunya, Fatimah (70). Tetapi, pihak rumah sakit belum
memperbolehkan karena menganggap kondisi anak perempuannya masih rentan
jika diajak melakukan perjalanan jauh
Sumber Tribun News
Home
»
Berita Media Online
»
Cerita TKI
»
TKI Saudi Arabia
» TKW Saudi Bersuami dan Berdomisili di Pakistan, Pulang ke Indonesia Melahirkan di Bajaj
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
ReplyDeleteMohon maaf jika postingan ini menyinggung perasaan anda semua tapi saya hanya mau menceritakan pengalaman pribadi saya yang mengubah kehidupan saya menjadi sukses. Perkenalkan terlebih dahulu saya Sri Wahyuni biasa di panggil Mba Sri, TKI tinggal di kota Pontian johor Malaysia,Saya berprofesi sebagai pembantu rumah tangga, tapi saya tidak menyerah dengan keadaan saya, tetap ikhtiar.
pengen pulang ke indonesia tapi gak ada ongkos pulang. sempat saya putus asa,gaji pun selalu di kirim ke indonesia untuk biaya anak sekolah,sedangkan hutang banyak, kebetulan teman saya buka-buka internet mendapatkan nomor hp Mbah Suro +6282354640471 katanya bisa bantu orang melunasi hutang nya melalui jalan togel dan Pesugihan Tampa Tumbal...
dengan keadaan susah jadi saya coba beranikan diri hubungi dan berkenalan dengan beliau Mbah Suro, Dan saya menceritakan keadaan saya lagi susah di negri orang. Beliau menyarankan untuk mengatasi masalah perekonomian saya, baiknya melalui jalan togel saja. Dan angka yang di berikan beneran tembus ,6D dan saya dapat RM.457.000 Ringgit selama 3X putaran. alhamdulillah terima kasih banyak ya allah atas semua rejekimu ini. walaupun ini hanya melalui togel..